diet sehat

Dengan gaya hidup serba cepat, konsumsi fast food belakangan ini sudah seperti kebiasaan. Saat ini orang-orang memang mencari pilihan makanan yang mudah dan cepat untuk menyambangi gaya hidup mereka yang tergesa-gesa. Di pagi hari, orang-orang akan terburu-buru mengejar jam masuk kerja ataupun sekolahnya. Sore hari setelah selesai bekerja, perut sudah terasa lapar sehingga ingin makan makanan yang cepat, terjangkau, dan mudah untuk dipesan. Hampir tidak ada waktu lagi untuk memasak, bahkan terkadang makan pun dilakukan di sela-sela pekerjaan. 

Memang tidak dipungkiri, baik menu-menu yang ditawarkan oleh restoran cepat saji maupun junk food yang dijual di berbagai supermarket amat cocok untuk dijadikan sarapan, makan siang, bahkan makan malam. Ditambah dengan pilihan makanan, minuman serta kudapan yang luas, kecepatan proses persiapan makanan hingga sampai ke tangan konsumen, serta harga yang relatif murah rasanya membuat makanan cepat saji menjadi pilihan nomor satu setiap kali memikirkan tentang makanan. Bahkan banyak restoran cepat saji  yang menyediakan layanan drive thru, sebuah cara yang nyaman dan amat cepat untuk membeli makanan. Walaupun begitu, makanan cepat saji sebetulnya berbahaya karena memiliki banyak dampak buruk jika dikonsumsi secara rutin. Mulai dari peningkatan berbagai risiko penyakit, jerawat, penurunan daya kerja otak dan lain-lain.

Junk Food VS Fast Food

Istilah junk food pertama kali diciptakan pada tahun 1972 oleh Michael Jacobson, direktur American Center for Science in the Public Interest. Hingga saat ini, banyak orang yang menyamakan istilah junk food dan fast food. Meskipun sama-sama tidak baik bagi kesehatan jika dikonsumsi berlebihan, namun sebenarnya junk food dan fast food itu berbeda. Selain itu tidak sepenuhnya benar jika dikatakan seluruh makanan yang termasuk dalam kategori junk food dan fast food itu tidak sehat.

Junk food biasanya terdiri dari apa yang disebut dengan ‘kalori kosong’. Disebut seperti itu karena junk food tidak memiliki atau sangat rendah kandungan gizinya. Biasanya makanan jenis ini dapat ditemukan dengan mudah dimana-mana. Junk food biasanya dijual dengan kemasan yang bagus, cerah, dan juga didukung oleh selebriti agar menarik perhatian orang-orang yang melihatnya. Junk food biasanya lebih merupakan cemilan daripada makanan besar. Misalnya makanan yang terdapat di kantong kertas, cup atau wadah kekinian yang praktis. Junk food memiliki kandungan lemak trans jenuh, gula dan natrium yang tinggi, serta pengawet dan mungkin saja zat-zat buatan lainnya.

Sedangkan makanan cepat saji atau fast food adalah makanan cepat yang mudah diakses karena membutuhkan sedikit persiapan, harganya juga relatif terjangkau bagi segala kalangan. Belakangan ini, banyak restoran cepat saji yang menyediakan pilihan menu yang lebih sehat seperti salad, jus buah, salad buah, dan lain-lain. Banyak juga restoran cepat saji yang menawarkan pilihan memanggang atau membakar sebagai pengganti menggoreng dan mengurangi makanan serta lemak. 

Bahaya Konsumsi Junk Food

1. Mengganggu Kesehatan Jantung dan Stroke

Telah diketahui secara luas bahwa sebagian besar makanan junk food dan fast food dapat meningkatkan kolesterol jahat (LDL) dan lemak jenuh dalam tubuh. Kedua hal itu kemudian dapat memicu penyumbatan arteri. Kondisi tersebut dapat menyebabkan serangan jantung dan juga stroke. 

2. Memicu Tekanan Darah Tinggi

Biasanya, junk food memiliki rasa yang asin. Karena itu, junk food mengandung garam yang tinggi. Jika mengonsumsi junk food secara berlebihan, makanan ini dapat memicu penyakit jantung dan kenaikan darah tinggi.

3. Menyebabkan Diabetes

Junk food memiliki kandungan kalori yang tinggi dengan serat dan vitamin yang rendah.Hal tersebut kemudian dapat memicu penyakit diabetes jika dikonsumsi secara rutin. Junk food juga dapat menyebabkan kadar gula naik dengan cepat. Selain itu, kandungan lemak trans pada makanan ini juga cukup tinggi sehingga dapat menyebabkan penumpukan lemak dan membuat insulin bekerja tidak optimal. Akibatnya, gula dalam darah sukar dikendalikan dan berkemungkinan terkena penyakit diabetes.

4. Obesitas

Makanan cepat saji juga biasanya memiliki kandungan kalori, gula serta garam yang cukup tinggi. Sementara kandungan nutrisi lainnya seperti serat amat rendah. Hal inilah yang kemudian menyebabkan naiknya berat badan lebih cepat saat mengonsumsi makanan ini. Obesitas juga dapat menyebabkan gangguan kesehatan lain, mulai dari fisik hingga mental jika terus dibiarkan.

5. Menyebabkan Kecanduan

Tahukah kamu, junk food ternyata juga bisa membuat kecanduan lho. Otak manusia dapat dengan cepat mengenali junk food karena makanan ini dapat memberikan efek berupa rasa bahagia. Hal tersebut akan membuat otak terus-menerus mengirim sinyal untuk mengonsumsinya. Nah, jika hal ini dibiarkan maka tubuh bisa kecanduan junk food da  pada akhirnya mengganggu kesehatan.

6. Mempercepat Kerusakan Gigi

Makanan cepat saji juga bisa membuat gigi cepat rusak. Kandungan gula yang tinggi akan membuat mulut memiliki pH yang rendah atau asam. Sehingga dapat memunculkan plak gigi dan menyebabkan email gigi rusak. 

7. Menyebabkan Jerawat

Makan junk food juga dapat memicu timbulnya jerawat lho. Penyebabnya adalah makanan junk food memiliki kandungan lemak dan karbohidrat yang tinggi. Kedua senyawa tersebut dapat menjadi salah satu penyebab timbulnya jerawat.

8. Menurunkan Kemampuan Kognitif

Bahaya lain dari makan makanan cepat saji secara rutin adalah dapat menurunkan fungsi otak. Fast food memiliki kandungan lemak jenuh yang tinggi. Kandungan lemak ini dapat menyebabkan fungsi otak terganggu serta memperlambat kemampuan berpikir.

Kurangi Konsumsi Junk Food dan Fast Food

Meskipun junk food maupun fast food amat praktis untuk menjadi pilihan sarapan, makan siang, makan malam, atau kudapan ringan, mari kita kurangi konsumsinya. Apalagi setelah tahu bahaya dari konsumsi junk food maupun fast food. 

“Tubuh kita adalah satu-satunya yang kita miliki. Jika kita ingin menolong orang lain, maka tolonglah diri kita sendiri dulu.” Terang Richard Anthony, Presiden Direktur Re.juve.

Maka itu, simak beberapa tips untuk bantu kamu kurangi keinginan untuk konsumsi junk food ataupun fast food:

1. Siapkan bekal dari rumah

Siapkan makanan dari rumah untuk makan siang di tempat kerja. Tidak perlu membawa hidangan yang rumit, yang penting berisikan nutrisi cukup seperti karbohidrat, protein, serat, vitamin dan mineral. Contoh sederhananya karbohidrat dapat diisi dengan nasi. Pilihlah karbohidrat kompleks seperti nasi merah atau oats. Protein didapat dari telur, ayam atau daging-dagingan. Serat, vitamin dan mineral dapat diperoleh dari sayur dan buah-buahan.

2. Usahakan makan makanan yang sehat untuk sarapan

Sarapan merupakan jam paling penting untuk makan. Dengan sarapan, kita akan bisa menahan rasa untuk makan berlebihan disaat jam makan siang. Namun sarapan juga seharusnya diisi oleh makanan yang sehat seperti oats, smoothies, buah-buahan, atau roti gandum.

3. Siapkan snack sehat

Sediakan juga kudapan ringan yang sehat untuk dimakan di antara jam makan besar. Snack ringan yang sehat contohnya adalah kacang-kacangan, buah potong, yoghurt atau minuman segar seperti jus buah. Re.juve memiliki berbagai varian minuman cold-pressed juice yang segar dan kaya akan nutrisi baik bagi tubuh. Satu botol Re.juve ukuran 435 ml hampir setara dengan 1 kg buah dan sayur. Selain menyegarkan, cold-pressed juice dari Re.juve juga dapat memenuhi kebutuhan nutrisi harianmu.

4. Rehabilitasi sistem metabolisme 

Makan makanan junk food dan fast food membuat sistem metabolisme melambat, sistem pencernaan juga kemungkinan besar dipenuhi oleh lemak-lemak jahat. Maka dari itu penting untuk merehabilitasi sistem metabolisme agar mendapatkan ‘saat-saat tenang’, terbebas dari kandungan-kandungan dalam junk food dan fast food yang buruk bagi tubuh. Rehabilitasi metabolisme dapat dilakukan dengan cara mendetoks tubuh agar melancarkan saluran pencernaan. 

Re.juve memiliki program detoks bernama Juice Fast Program. Program ini dibuat oleh Re.juve yang berkolaborasi dengan Jansen Ongko Msc, RD. Dalam program ini, kamu dapat memilih varian 1 atau 3 hari detoks. Program detoks ini berupa diet sehat dengan hanya mengonsumsi makanan cair, dalam bentuk cold-pressed juice dengan beragam rasa dan nutrisi yang tinggi untuk mencukupi kebutuhan nutrisi harianmu. Manfaat dari Juice Fast Program ini adalah me-restart metabolisme tubuh, menutrisi dan menghidrasi kulit, serta dapat membantu menurunkan berat badan dengan cepat.