Budi daya maggot

Re.juve, pelopor cold-pressed juice premium di Indonesia, selalu berkomitmen memberikan kebaikan untuk para pelanggannya dengan menciptakan pilihan makanan dan minuman yang sehat, lezat dan jujur. Mewujudkan kelestarian lingkungan juga sudah menjadi kepedulian Re.juve sejak pertama kali diluncurkan pada tahun 2014. Re.juve berkomitmen untuk menjalankan program-program yang berkontribusi terhadap lingkungan sebagai upaya untuk dapat membantu mengurangi sampah atau limbah, baik organik maupun anorganik dan mengoptimalkan kemungkinan untuk mengolah kembali, menggunakan kembali, serta mendaur ulang.

Untuk ikut berkontribusi pada Indonesia yang lebih ramah lingkungan, Re.juve turut serta menangani permasalahan sampah di Indonesia melalui kampanye #GOODforEarth yang merupakan bagian dari program Re.juve Cares, dimana Re.juve berkomitmen untuk memberikan manfaat terbaik yang tidak hanya bagi kesehatan tubuh konsumennya, namun juga lingkungan, bumi dan masyarakat, serta mendukung gaya hidup berkelanjutan (sustainable lifestyle). Inisiatif ini juga merupakan kontribusi Re.juve dalam upaya mendukung pemerintah untuk mengurangi sampah hingga 30% pada tahun 2025.

Selain sampah plastik, sampah organik juga mendominasi kontribusi sampah dunia. Di Indonesia sendiri diperkirakan menghasilkan 64 juta ton sampah setiap tahun. Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), komposisi sampah didominasi oleh sampah organik, yakni mencapai 60% dari total sampah. Pengelolaan sampah organik di Indonesia menjadi permasalahan tersendiri karena jumlah sampah organik yang masuk TPA sangat tinggi. Salah satu penyebabnya adalah pengolahan yang kurang menguntungkan. Jika hal ini terus dibiarkan, maka pencemaran, khususnya air dan tanah menjadi masalah yang harus dihadapi.

Dari Maggot Farm menuju Zero Waste

Sebagai satu langkah inisiatif terhadap pengelolaan sampah organik yang Re.juve hasilkan setiap harinya, Re.juve bekerja sama dengan Kompis sebagai mitra untuk membangun dan membudidayakan larva lalat jenis Black Soldier Fly (BSF) atau dikenal dengan maggot. Proyek “Maggot Farm” dimulai pada tahun 2020 dan merupakan salah satu bentuk komitmen Re.juve menuju gaya hidup bebas sampah “Towards Zero Waste”. Sampah organik yang digunakan berasal dari ampas sayur dan buah dari pembuatan jus.

Budi daya maggot

Seluruh produk Re.juve terbuat dari 100 persen bahan alami, seperti sayur organik, buah segar dan rempah asli karena menggunakan bahan alami terbaik dan metode ultra hygiene process dalam proses produksinya, maka sampah organik yang diproduksi setiap harinya merupakan sampah organik yang berkualitas. Melalui proyek Maggot Farm ini, Re.juve tidak hanya berkomitmen untuk menanggulangi sampah anorganik dari botol plastik kemasan yang digunakan, namun juga sampah organik yang dihasilkan setiap harinya.

Setiap harinya, pusat produksi Re.juve menghasilkan sebanyak 1 hingga 1,5 ton sampah organik yang dikirimkan secara cuma-cuma ke peternakan maggot yang berada di daerah Tangerang, dimana nantinya akan dijadikan sebagai media tumbuh kembang dari larva Black Soldier Fly (BSF). Tidak berhenti sampai disitu, melalui budidaya peternakan maggot ini, Re.juve juga turut memberdayakan enam penduduk lokal pada proyek ini, dimana para penduduk lokal tersebut mendapatkan penghasilan secara regular dari budi daya maggot.

Setiap harinya, peternakan maggot memproduksi 100 kg maggot segar yang setara dengan Rp 12.500.000,00 per bulan. Untuk maggot kering mencapai 10 kg per hari yang setara dengan Rp10.000.000,00 per bulan. Tidak hanya itu saja, peternakan maggot ini dapat memproduksi 10 kg pupuk per hari yang setara dengan Rp7.500.000,00 per bulan, sehingga total nilai ekonomis yang berasal dari pengolahan maggot mencapai sekitar Rp360.000.000,00 per tahun.