Rejuve menuju Zero Waste

PT Sewu Segar Primatama melalui merek dagang Re.juve, pelopor cold-pressed juice premium di Indonesia, selalu berkomitmen memberikan kebaikan untuk para pelanggannya dengan menciptakan minuman yang enak, sehat, dan jujur. Selain itu, Re.juve juga terus berupaya untuk menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan dengan cara meluncurkan beberapa program #GOODforEarth.

Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), total timbunan sampah di Indonesia tahun 2021 mencapai sebesar 68,5 juta ton. Dimana komposisi sampah didominasi oleh sampah organik, yakni mencapai 57 persen dari total sampah dan sampah plastik menempati posisi kedua dengan 15 persen dari total sampah. Berdasarkan capaian tahun 2021 dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN), sekitar 64,24 persen sampah terkelola dan 35,76 persen sampah tidak terkelola.

Re.juve Menuju Zero Waste

Sebagai suatu langkah inisiatif pengelolaan sampah organik melalui program #GOODforEarth, Re.juve bekerja sama dengan Kompis sebagai mitra untuk membangun dan membudidayakan larva lalat jenis Black Soldier Fly (BSF) atau dikenal dengan maggot. Kompis merupakan startup yang bergerak dalam berbagai bidang yang memanfaatkan teknologi informasi serta menawarkan solusi kreatif bagi perkembangan masyarakat. Saat ini kompis telah berkolaborasi dengan berbagai perusahaan yang berbasis lingkungan, salah satunya yaitu Re.juve. Proyek “Maggot Farm” dimulai pada tahun 2020 dan merupakan salah satu bentuk komitmen Re.juve menuju gaya hidup bebas sampah “Towards Zero Waste”, dimana Re.juve memanfaatkan sampah organik yang berasal dari ampas sayur dan buah dalam pembuatan jus sebagai media tumbuh kembang dari larva lalat Black Soldier Fly (BSF).

Setiap harinya, Pusat Produksi Rejuve menghasilkan sebanyak 1-1,5 ton sampah organik yang dikirimkan secara cuma-cuma ke peternakan maggot di daerah Tangerang, dimana nantinya akan dijadikan sebagai media tumbuh kembang dari larva lalat Black Soldier Fly (BSF). Tidak berhenti sampai disitu, melalui budidaya peternakan maggot ini, Re.juve memberdayakan enam penduduk lokal pada proyek ini, dimana para penduduk lokal tersebut mendapatkan penghasilan secara regular dari budi daya maggot.

Tidak hanya pengelolaan sampah organik, Re.juve juga berupaya untuk menanggulangi permasalahan sampah anorganik, yaitu sampah plastik. Sampah plastik merupakan isu terbesar yang terjadi di dunia, salah satunya Indonesia. Re.juve memahami bahwa sebagai salah satu pelaku industri, plastik memiliki peran penting untuk dapat mendistribusikan produk kepada para konsumen dengan aman.

Namun demikian, Re.juve terus-menerus mencari solusi terhadap permasalahan sampah ini dengan cara mengganti SEMUA botol kemasan dengan bahan recycled PET (r-PET) yang berstandar food grade sejak awal tahun 2020. Selain itu juga melalui program “Bring Back Empty Bottles” yang telah diluncurkan lebih awal, yaitu sejak tahun 2019, Re.juve mengajak seluruh konsumen untuk dapat mengembalikan botol bekas konsumsi Re.juve ke gerai Rejuve terdekat yang nantinya akan diolah kembali menjadi barang-barang yang lebih berguna melalui kerjasama dengan Kompis dan Bank Sampah Lokal. Dengan demikian, Re.juve tidak menambah sampah plastik.

Melalui program “Pengembalian Botol Kosong” yang berjalan sejak tahun 2019 ini, telah terkumpul sebanyak 1.600 kilogram botol plastik bekas konsumsi Re.juve yang telah didaur ulang dan 600 kilogram pada tahun 2020. Penurunan di tahun 2020 diakibatkan karena kondisi pandemi yang menyebabkan tutupnya banyak mall yang merupakan lokasi dari gerai Re.juve dan terbatasnya akses masuk ke mall.

Dengan misi menuju Zero Waste melalui program #GoodForEarth, Re.juve telah berupaya dalam menangani sampah organik maupun non organik sebagai sikap peduli terhadap lingkungan. Re.juve berharap dengan penggunaan 100 persen kemasan berbahan recycled PET dan kampanye “Bring Back Empty Bottle” melalui program #GOODforEarth ini, dapat meningkatkan kesadaran dan mengubah perilaku masyarakat untuk lebih bijak dalam mengelola sampah. Selain itu, melalui proyek maggot farm diharapkan limbah dari hasil pengolahan jus dapat terurai dengan baik. Semoga hal ini juga dapat menjadi perhatian masyarakat untuk bisa memulai gaya hidup berkelanjutan secara cermat dengan memilih produk berkemasan ramah lingkungan.